Tema : Issue
Regional (Indonesia) Tentang Manajemen Lingkungan
*PENEBANGAN
HUTAN SECARA LIAR*
Saat ini masalah lingkungan cukup
sering diperbincangkan. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa lapisan ozon
kini semakin menipis. Dengan terus menipisnya lapisan itu, sangat dikhawatirkan
bila lapisan ini tidak ada atau menghilang sama sekali dari alam semesta ini.
Tanpa lapisan ozon sangat banyak akibat
negatif yang akan menimpa makhluk hidup di muka bumi ini, antara lain:
penyakit-penyakit akan menyebar secara menjadi-jadi, cuaca tidak menentu,
pemanasan global, bahkan hilangnya suatu daerah karena akan mencairnya es yang
ada di kutub Utara dan Selatan. Jagat raya hanya tinggal menunggu masa
kehancurannya saja. Memang banyak cara yang harus dipilih untuk mengatasi
masalah ini.
Para
ilmuwan memberikan berbagai masukan untuk mengatasi masalah ini sesuai dengan
latar belakang keilmuannya. Para sastrawan pun tak ketinggalan untuk berperan
serta dalam menanggulangi masalah yang telah santer belakangan ini. Sebelumnya
orang menduga masalah lingkungan tellurian lebih banyak dipengaruhi faktor
alam, seperti iklim, yang mencakup temperatur, curah hujan, kelembaban, tekanan
udara dll.
Belakangan orang mulai menyadari
bahwa aktifitas manusia joke mempengaruhi iklim dan lingkungan secara
signifikan. Ambilah contoh penebangan hutan, mempengaruhi perubahan suhu dan
curah hujan secara lokal. Ketika area hutan yang hilang semakin luas, maka
akibat yang ditimbulkan bukan lagi lokal tapi sudah berskala regional. Kenapa
hutan ditebang? Tentu saja ada motivasi-motivasi manusia yang membuat mereka
menebang hutan, misalnya motivasi ekonomi. Untuk skala negara, negara
membutuhkan devisa untuk menjalankan roda pembangunan. Karena industri negara
belum mapan dan kuat, maka yang bisa diekspor untuk menambah devisa adalah
menjual kayu. Modal dan keahlian yang dibutuhkan untuk menebang pohon relatif
kecil dan sederhana, bukan?
Menjadi masalah tellurian yang
mempengaruhi lingkungan juga misalnya pertumbuhan penduduk dunia yang amat
pesat. Pertumbuhan penduduk memiliki arti pertumbuhan kawasan civic dan juga
kebutuhan tambahan produksi pangan. Belum lagi ada peningkatan kebutuhan
energi. Pada masing-masing kebutuhan ini ada implikasi pada lingkungan.
Coba kita perhatikan contoh dari
kebutuhan lahan civic dan lahan pertanian. Pemenuhan kebutuhan ini akan
meminta konversi lahan hutan. Semakin lama daerah-daerah resapan air makin
berkurang, akibatnya terjadi krisis air tanah. Di sisi lain di beberapa kawasan
berkemiringan cukup tajam menjadi rawan longsor, karena pepohonan yang tadinya
menyangga sistem kekuatan tanah semakin berkurang. Kemudian karena resapan air
ke tanah berkurang, terjadilah over-flow pada air permukaan. Ketika kondisi ini
beresonansi dengan sistem drainase yang buruk di perkotaan terjadilah banjir.
Banjir akan membawa berbagai penderitaan. Masalah langsungnya misalnya
korban jiwa dan harta. Masalah tidak langsungnya misalnya mewabahnya berbagai
penyakit, seperti malaria, demam berdarah, muntaber dll.
Contoh Penyebab dan Dampak
Lingkungan Dari Penebangan Liar :
1.
Kekeringan :
Kekeringan adalah kekurangan air
yang terjadi akibat sumber air tidak dapat menyediakan kebutuhan air bagi
manusia dan makhluk hidup yang lainnya. Dampak: menyebabkan ganggungan
kesehatan, keterancaman pangan.
2.
Banjir :
Merupakan fenomena alam ketika
sungai tidak dapat menampung limpahan air hujan karena proses influasi
mengalami penurunan. Itu semua dapat terjadi karena hijauan penahan air larian
berkurang. Dampak: ganggungan kesehatan, penyakit kulit, aktivitas manusia
terhambat, penurunan produktifitas pangan, dll.
3.
Longsor :
Adalah terkikisnya daratan oleh air
larian karena penahan air berkurang.
Dampaknya : terjadi kerusakan tempat
tinggal, ladang, sawah, mengganggu perekonomian dan kegiatan transportasi
Contoh
Penyebab dan Dampak Lingkungan Global :
1.
Pemanasan Global :
Pemanasan Global / Global Warming
pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan heat tellurian dari tahun ke tahun
karena terjadinya efek rumah kaca. Yang disebabkan oleh meningkatnya emesi gas
karbondioksida, metana, dinitrooksida, dan CFC sehingga appetite
matahari tertangkap dalam atmosfer
bumi.
Dampak bagi lingkungan biogeofisik : pelelehan es di kutub, kenaikan mutu air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna, migrasi fauna dan hama penyakit.
Dampak bagi aktiitas amicable
ekonomi masyarakat: gangguan pada pesisir dan kota pantai, gangguang terhadap
prasarana fungsi jalan, pelabuhan dan bandara. Gangguan terhadap pemukiman
penduduk, ganggungan produktifitas pertanian. Peningkatan resiko kanker dan
wabah penyakit.
2.
Penipisan Lapisan Ozon :
Dalam lapisan statosfer pengaruh
radiasi ultraviolet, CFC terurai dan membebaskan atom klor. Klor akan
mempercepat penguraia ozon menjadi gas oksigen. Di samping itu efek rumah kaca,
dan beberapa atom lain yang mengandung brom seperti steel platitude dan halon
juga ikut memeperbesar penguraian ozon.
Dampak bagi makhluk hidup: lebih
banyak kasus kanker kulit cancer yang bisa menyebabkan kematian, meningkatkan
kasus katarak pada mata dan kanker mata, menghambat daya kebal pada
manusia(imun), penurunan produksi tranaman jagung, dll, kenaikan suhu udara dan
kematian pada hewan liar.
3.
Hujan Asam :
Proses revolusi attention
mengakibatkan timbulnya zat pencemaran udara. Pencemaran udara tersebut bisa
bereaksi air hujan dan turun menjadi senyawa asam.
Dampak nya : proses korosi menjadi
lebih cepat, iritasi pada kulit, complement pernafasan, menyebabkan pengasaman
pada tanah.
4.
Pertumbuhan populasi :
Pertambahan penduduk duia yang
mengikuti pertumbuhan secara ekponsial merupakan permasalahan lingkungan .
Dampaknya: terjadinya pertumbuhan penduduk akan menyebabkan meningkatnya
kebutuhan sumber daya alam dan ruang.
5.
Desertifikasi :
Merupakan penggurunan, menurunkan
kempampuan daratan. Pda proses desertifikasi terjadi proses pengurangan
produktifitas yang secara bertahap dan penipisan lahan bagian atas karena
aktivitas manusia dan iklim yang bervariasi seperti kekeringan dan banjir.
Dampak : awalnya berdampak internal namun sekarang isu lingkungan sudah berdampak tellurian dan menyebabkan semakin meningkatnya lahan kritis di muka bumi sehingga penangkap CO2 menjadi semakin berkurang.
Dampak : awalnya berdampak internal namun sekarang isu lingkungan sudah berdampak tellurian dan menyebabkan semakin meningkatnya lahan kritis di muka bumi sehingga penangkap CO2 menjadi semakin berkurang.
6.
Penurunan keaneragaman hayati :
Adalah keaneragaman jenis spesies
makhluk hidup. Tidak hanya mewakili jumlah atau sepsis di suatu wilayah,
maliputi keunikan spesies, gen serta ekosistem yang merupakan sumber daya alam
yang dapat diperbaharui.
Dampaknya: karena keaneragaman
hayati ini memeliki potensi yang besar bagi manusia baik dalam kesehatan,
pangan maupun ekonomi
7.
Pencemaran limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) :
Bahan yang di indentifikasi memiliki
bahan kimia satu atau lebih dari karasteristik mudah meledak, mudah terbakar,
bersifai reaktif, beracun, penyabab infeksi, bersifat korosif.
Dampak : dulunya hanya bersifat internal namaun sekarang antar negara joke melakukan proses pertukaran dan limbanya di buang di laut lepas. Dan jika itu semua terjadi maka limbah bahan berbahaya dan racu dapat bersifat akut sampai kematian makhluk hidup.
Dampak : dulunya hanya bersifat internal namaun sekarang antar negara joke melakukan proses pertukaran dan limbanya di buang di laut lepas. Dan jika itu semua terjadi maka limbah bahan berbahaya dan racu dapat bersifat akut sampai kematian makhluk hidup.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar